Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

.

Mengharukan, ketika Ibu Asni bertemu dengan Muridnya yang sudah menjadi Profesor

 

Ibu Asni (tengah) menerima hadiah buku Autobiografi dari Prof. Dr. Asasriwarni, MA, MH didampingi oleh Buya H. Sudirman Syair, Amd. Dt. Samulo Nan Balopiah beserta istri masing-masing.
 

LIMAPULUH KOTA, BN-News - Momen mengharukan bagi seorang guru, ketika tidak disangka-sangka bertemu kembali dengan mantan muridnya yang sudah menjadi profesor. Hal itu dialami oleh ibu Asni guru Ponpes Maárif Assádiyah Batu Nan Limo pada acara Seminar dan Bedah Buku Autobiografi Buya H. Sudirman Syair, Amd Dt. Samulo Nan Balopiah pimpinan Pondok Pesantren Ma'arif Assa'adiyah Batu Nan Limo pada Senin, 19 September 2022 di ruang aula pesantren tersebut di jorong Batu Nan Limo, nagari Koto Tangah Simalanggang, kecamatan Payakumbuh kabupaten Lima Puluh Kota.

Pada acara tersebut hadir Prof. Dr. Asasriwarni, MA, MH guru besar UIN Imam Bonjol Padang sebagai panelis. Di tengah acara tersebut, moderator acara Budi Mulya, SP direktur PT Radio Media Nusantara mengingatkan hadirin tentang profil Prof. Asasriwarni yang mengenyam pendidikan di MTI Tabek Gadang jorong Padang Japang, nagari VII Koto Talago kecamatan Guguak, kabupaten Lima Puluh Kota. Salah seorang guru dari Prof. Asasriwarni ketika itu adalah ibu Asni (77 tahun).

Buya H. Sudirman Syair, Amd Dt. Samulo Nan Balopiah pimpinan Pondok Pesantren Ma'arif Assa'adiyah Batu Nan Limo yang pada acara itu sedang dibedah buku Autobiografinya yang berjudul "Dibawah Panji-panji ASWAJA) adalah mantan murid ibu Asni juga di MTI Koto Panjang Lampasi kecamatan Latina Payakumbuh.

Hadirin nampak terharu dan mempersilahkan ibu Asni duduk di depan bersama panelis kemudian langsung dilakukan sesi photo mengabadikan momen tersebut. Pada saat itu Buya H. Sudirman Syair, Amd Dt. Samulo Nan Balopiah langsung menghadiahkan buku Autobiografinya kepada ibu Asni dan ternyata Prof. Dr. Asasriwarni, MA, MH pada saát itu juga ada membawa buku Autobiografinya yang berjudul¨Kesuksesan Anak Petani Menjadi Guru Besar, 70 tahun Prof. Dr. Asasriwarni, MA, MH" yang telah dilaunching pada bulan Maret 2022 yang lalu.

Saat itu Prof. Dr. Asasriwarni, MA, MH juga bertukar buku Autobiografi dengan Buya H. Sudirman Syair, Amd Dt. Samulo Nan Balopiah yang umurnya lebih muda dari prof. Asasriwarni 5 bulan. Pada saat itu H. Sudirman Syair meluncurkan buku Autobiografinya juga dalam momen ulang tahun yang ke-70 tahun.

Ibu Asni diketahui adalah alumni MTI Canduang kecamatan Canduang kabupaten Agam yang telah melanglang buana mengajar di berbagai pesantren diantaranya MTI Tabek Gadang, MTI Sungai Rimbang kecamatan Suliki, MTI Koto Panjang dan terakhir sudah 12 tahun sampai sekarang mengajar di Ponpes Maárif Assádiyah Batu Nan Limo.


Pewarta : F. Malin Parmato

Posting Komentar

1 Komentar

  1. If the player buys insurance coverage and the dealer doesn't have blackjack, the side bet is lost. In both case, the spherical continues as earlier than 1xbet with the player's unique bet. Note that a hand of three or more playing cards totaling 21 is not thought of a blackjack. That is, if the player reaches 21 by hitting on a hand it is not an automated win. If the player does win with such a hand, the bet is paid at even money.

    BalasHapus