Senin, 22 Shafar 1444 H - 19 September 2022 M
Diposting oleh: F. Malin Parmato
Maarifassaadiyah - Merayakan ulang tahun ke-70, pimpinan Pondok Pesantren Ma'arif Assa'adiyah Batu Nan Limo Buya H. Sudirman Syair, Amd Dt. Samulo Nan Balopiah gelar acara seminar dan bedah buku autobiografi nya yang bertempat di ruangan aula pesantren tersebut di Batu Nan Limo, nagari Koto Tangah Simalanggang kecamatan Payakumbuh pada Senin,19 September 2022.
Ketua panitia acara tersebut Djumadil Rahman, S.Sos, M.Pd Dt. Paduko Tuan kepada wartawan menyebutkan "agenda acara dilangsungkan dari pukul 09.30 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB., kemudian dilanjutkan dengan makan bersama dan shalat berjamáh. Yang menjadi panelis bedah buku tersebut adalah Prof. Ganefri, Ph.D Rektor UNP dan Ketua Yayasan Maarif Assaadiyah secara Zoom Meeting, kemudian Prof. Dr. Asasriwarni, MA, MH guru besar UIN Imam Bonjol Padang. Dengan pengulas Kakankemenag kab. Lima Puluh Kota H. Irwan, M.Ag, Drs. Elijonnahdi, M.Si dan Hidayati Suhaili, M.Pd.I dari STKIP Yayasan Abdi Pendidikan Payakumbuh, kemudian Nurul Hadi ketua PD Muhammadiyah Limapuluh Kota, Hamidun dan Alimurnir Yong Indan Kayo dari LP Maarif Sumatera Barat kemudian ketua MUI Limapuluh Kota H. Asrat Chan, Lc. MPd.
Hadir membuka acara Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Sumatera Barat Novrial, S.Ag, MA mewaliki gubernuh Sumatera Barat.
Nampak hadir juga di lokasi acara Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Provinsi Sumatera Barat Drs. Asricun, M.M.Pd, kepala UPT Lapas Kelas IIB Payakumbuh Muhamad Kameily, A.Md.I.P.,S.H.,M.H. Pengurus PCNU Lima Puluh Kota, GP Anshor, Banser beserta guru-guru, santri Ponpes Maaris Assaadiyah beserta orang tuanya.
Diketahui sejak pertengahan tahun 2020 yang lalu, H. Sudirman Syair sangat gigih berupaya menyusun buku Autobiografinya sendiri dengan judul "Dibawah Panji-Panji Aswaja".
Pada halaman Pendahuluan buku Autobiografinya H. Sudirman Syair menyebutkan "setelah melaksanakan shalat Ashar berjama’ah di masjid Assaadi Mungka, saya berziarah ke makam guru saya, Almarhum Syekh Muhammad Djamil Sa’adi anak dari Syekh Muhammad Sa’ad AL-Khalidi Mungka (Sykeh Sa’ad Mungka) pada Senin 15 Juni 2020 / 23 Syawal 1441 H. Makam beliau berdua terletak di samping masjid Assaadi Koto Tuo Mungka kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat."
"Saya H. Sudirman Syair, Amd Dt. Samulo Nan Balopiah (ketika itu berusia 68 th.), merasa haru meneteskan air mata sembari berucap syukur ke hadirat Allah SWT. Teringat zaman dahulunya, semasa saya usia remaja, umur 15 tahun, sekitar tahun 1967, ketika itu saya diserahkan pertama sekali oleh abah saya Muhammad Syair bersekolah di sini di Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI Surau Baru) Mungka menimba ilmu agama kepada guru-guru yang ‘alim lagi zuhud."
"Di sinilah bermula semua pengembaraan intelektual saya, hingga kemudian hari sampailah saya kepada suatu usaha pengembangan pendidikan Agama Islam yang mewarisi semangat Syekh Muhammad Sa’ad AL-Khalidi Mungka. Kelak lembaga pendidikan itu saya beri nama dengan “Pondok Pesantren Ma’arif Assa’adiyah” yang bertempat di Batu Nan Limo nagari Koto Tangah Simalanggang kecamatan Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat."
"Ketika usia sudah menapaki senja ini saya coba kembali memintal benang-benang pengalaman, meraba-raba lagi jalan kehidupan yang sudah dijalani. Dalam buku ini saya tuliskan apa yang saya pelajari, saya lakukan, saya rasakan, saya lihat, dan yang saya alami sejak saya usia kecil hingga dewasa dari segi sosial, agama, kemasyarakatan, pendidikan dan politik."
"Gunanya adalah untuk dapat diambil i’tibarnya. Dengan membaca buku ini, mudah-mudahan termotifasi pula pembaca untuk berjuang menuntut ilmu dan membina lembaga-lembaga pendidikan, khususnya pesantren, atau memasukkan anak-anaknya ke pesantren ASWAJA, terutama Assyafi'iyah."
"Saya hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari salah dan dosa, semoga apa yang saya usahakan ini bernilai pahala di sisi Allah SWT. Dan dengan asbab itu diampunkan pula dosa-dosa saya semuanya, amin." katanya.
Buku Autobiografi H. Sudirman Syair, Amd Dt. Samulo Nan Balopiah yang berjudul Di Bawah Panji-Panji Aswaja itu belum dicetak secara resmi, belum memiliki ISBN. Buku itu diprint sementara sebanyak 15 exp di kertas B5 ISO dengan jumlah halaman sebanyak 248. Setelah di seminarkan ini, buku itu akan disempurnakan lagi, diperbaiki kesalahan kata, susunan dan sistematikanya, setelah itu baru diajukan ISBNnya dan diterbitkan.
Baca pdf bukunya di link ini. Sekilas bisa dilihat daftar isi buku tersebut seperti dibawah ini:
KELAHIRAN DAN SILSILAH KETURUNAN
MASUK SEKOLAH DAN MENGAJI
1. Abah adalah Guru Pertama saya
2. Kebiasaan Makan Beras
3. Hafal nama-nama senjata tentara
4. Lobang Persembunyian
5. Kombuk Mansiang
6. Bok Tentara
7. Belajar kepada Iyek Gilan
8. Iman Datuak
9. Masuk Sekolah Rakyat
10. Didikan Abah
11. Diizinkan tidur di Surau
12. Belajar bercerita
KEGANASAN ORANG-ORANG PKI
1. Merasa Diatas Angin
2. Pembalasan
BELAJAR DI MTI SURAU BARU MUNGKA
1. Kode Mengejut Ikan
2. Kawan-kawan sama belajar
3. Letak Sekolah kami
4. Guru-guru kami
5. Belajar di rumah ibu Darwisah
6. Mengulang Kaji dengan Syekh Muhammad Jamil Sa’adi
7. Abah Meninggal Dunia
8. Semangat Belajar Menurun
BELAJAR DI MTI KOTO PANJANG
1. Pindah Sekolah
2. Nilai Raport Merah
3. Membeli Sepeda
4. Pandai Berkhutbah
5. Praktek Khutbah di hadapan Datuk Haji Amin
6. Aktif di organisasi IPTI
7. Kaifiat Menuntut Ilmu
8. Keharusan mencari Nafkah
9. Beruk Pencari Uang
10. Zakat 400 Gantang Padi
11. Buya H. Muhammad Djamil Sa’adi Wafat
12. Hobi Mengajar dan berorganisasi
13. Menjadi guru di MTI Taeh
14. Kaji Awak Dilanyau Orang
15. Mendapat Pembelaan dari Datuk Haji Amin
16. Tenggelam ketika berburu Musang
17. Digigit anjing, berobat dengan Datuak Haji Amin
18. Menguji Kaji Datuk Haji Amin
19. Bunga-bunga indah tumbuh di taman hati
20. Mendampingi Buya Lokuang Mengisi Pengajian
21. Usil Terhadap Guru
22. Guru-guru MTI Koto Panjang yang berpengaruh terhadap saya
23. Ujian Akhir Kelas 7
24. Perayaan Pemberian Ijazah kelas 7
25. Silsilah Keilmuan Saya
26. Tradisi Antar-Jemput Murid
AKTUALISASI DIRI
1. Menjadi Wakil kepala MTI Taeh
2. Mengelola Toko Milik KUD
3. Mengajar di MTI Mungka
4. Lamaran saya ditolak
5. Toko KUD Terbakar
6. Ujian Extranai PGAN 4 Tahun
7. Membina Rumah Tangga
8. Mengajar di MTI Koto Panjang
9. Menjadi Juru Buku KUD Sakato Taeh
10. Ujian Extranai PGAN 6 Tahun
11. Syekh Muchtar Ongku Lokuang Wafat
12. Pindah dari Asrama Terapung
13. Kuliah di IKIP Padang
14. Menjadi Pegawai Negeri
15. Mengajar di MAN 01 Payakumbuh
16. Menerima Gaji Pertama
EKSISTENSI DIRI
1. Mendirikan Yayasan Pembangunan Nusantara
2. Mendirikan Sekolah TK
3. Murid-murid MTI Koto Panjang tinggal di rumah Saya
4. Membangun Surau
5. Pengkaderan Mubaligh
6. KAMCI dan KAMDA
7. Amai saya meninggal dunia
8. LKMM Dikembangkan menjadi Pesantren
9. Mendirikan Ponpes Assa’diyah
10. Anak Asuh dan Anak Didik Saya
AKTIF BERORGANISASI
1. Persatuan Tarbiyah Islamiyah
2. Bergabung dengan NU
3. Badan Kerja Sama Pondok Pesantren Indonesia
4. JPS DBO Bidang Pendidikan
5. LP Maárif NU Sumatera Barat
6. Pengurus MUI Kab. Lima Puluh Kota
7. Forum Kerukunan Umat Beragama
8. Pokdar Kamtibmas
9. Orang yang berjasa dalam pengembangan wawasan keorganisasian saya
DINOBATKAN MENJADI PANGULU
MENUNAIKAN IBADAH HAJI
KEMATIAN YANG MENAKJUBKAN
0 Komentar