Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

.

Mohon Bantuan Wakaf, Infaq, sedekah untuk Pembangunan Lantai Dua aula / ruangan serbaguna Ponpes Ma'arif Assa'adiyah Batu Nan Limo Payakumbuh



Salurkan bantuan anda melalui rekening:

BSI A/N H. Sudirman Syair. No Rek. 7039907016

Bank Nagari a/n Ponpes Ma'arif Assa'adiyah. No. Rek. 0104. 0210. 09990.2

BRI a/n Ponpes Ma'arif Assa'adiyah 550501011394532

Hp. / WA: 0813-6317-8929



PROFIL

Yayasan As-Sa`adiyah

Ketua: Prof. Dr. H.Ganefri, P.hd

Prof. Drs. H. Ganefri, M.Pd., Ph.D. gelar Datuak Djunjungan Nan Bagadiang, lahir 17 Desember 1963 adalah seorang dosen, pengajar, dan akademisi teknik Indonesia.

Ia merupakan Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) dua periode sejak 2016 hingga 2024 dan menjabat Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia periode 2022–2024. Ia tercatat sebagai Ketua Badan Pembina Universitas Bung Hatta.

Ia juga menjabat sebagai ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatra Barat masa khidmat 2019–2024.

Ia juga menjadi Pembina Ikatan Ahli Informatika Indonesia DPW Sumatra Barat periode 2019–2022.

Ia diangkat sebagai penghulu Suku Banuampu Nagari VII Koto Talago, Kabupaten Lima Puluh Kota dengan gelar Datuak Djunjungan Nan Bagadiang pada 20 Mei 2023 menggantikan mamaknya yakni Prof. Kamardi Thalut yang meninggal dunia.


Pondok Pesantren Ma'arif As-Sa`adiyah Batu Nan Limo

Pimpinan Pondok: KH. Sudirman Syair Dt. Samulo Nan Balopiah

KH. Sudirman Syair, Amd., Dt. Samulo Nan Balopiah lahir di Taeh Baruh, 19-09-1952, tinggal di komplek Ponpes Ma’arif Assa’adiyah Batu Nan Limo nagari Koto Tangah Simalanggang, Payakumbuh.

Abahnya alm. Muhammad Sya’ir adalah guru pertamanya yang mengajari membaca huruf-huruf Hijaiyah, mengkaji al-Qur’an, do’a-doa, menghafal ayat-ayat, hadis, bacaan shalat dan menghafal cerita-cerita Nabi dan cerita Rasul, juga berpidato.

Tahun 1960 kelas 1 SR (Sekolah Rakyat) di Pakan Jum’at Taeh Baruah, yaitu pada usia 9 tahun, ketika bacaan al-Qur’annya sudah lancar barulah ia diserahkan belajar mengaji kepada Iyek Gilan.

Pada usia remaja, umur15 tahun, sekitar tahun 1966, ia diserahkan oleh abahnya Muhammad Syair belajar di Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI Surau Baru) Mungka menimba ilmu agama kepada Syekh Muhammad Djamil Sa’adi, ustazd Syarkawi Bur, ustazd H. Zubir Dt. Bujang Nan Hitam beserta guru-guru lainnya.

Di sinilah bermula semua  pengembaraan intelektualnya, hingga kemudian sampailah ia kepada usaha pengembangan pendidikan Agama Islam yang mewarisi semangat Syekh Muhammad Sa’ad AL-Khalidi Mungka yang ia beri nama “Pondok Pesantren Ma’arif Assa’adiyah”.

Dulu ia sering dipanggil dengan sebutan bapak "SS" kependekan dari "Sudirman Syair". Pernah mengajar di SMPN 03 Payakumbuh ( Bukik Sitabuah ).

Baca selengkapnya profil beliau di Buku Autobiografi H. Sudirman Syair tahun 2022 di sini

Tentang Profil Ponpes Ma'arif Assaadiyah bisa dilihat disini


Waqaf dan Infaq yang dibutuhkan

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda,''Bila mati anak adam putus amalannya (tidak bisa kita beramal karena kita sudah mati) kecuali ada 3 hal:

1. Sedekah jariyah / wakaf.

2. Ilmu yang bermanfaat.

3. Anak-anak sholeh/sholehah yang mendoaakan anak adam yang telah meninggal terutama ibu bapaknya. (Hadis riwayat Muslim).

Sehubungan dengan ini saya sebagai salah seorang  guru yang pernah mengajar di SMPN 3 Payakumbuh (bks)  mengharapkan kepada para alumni smp 3, saya harap kepada aktivis alumni lintas angkatan, bahwa bapak adalah pimpinan pondok pesantren maarif as saadiyah, sekarang bapak punya kesulitan untuk menyiapkan bangunan ruang serba guna berlantai 2, lantai 1 sudah 85% siap yang belum ada hanya keramik, dan pintu 2 buah, sedangkan lantai 2 sifatnya semi permanen, kiranya para alumni Bukit Sitabuah lintas angkatan dapat membantu/berkontribusi dengan bentuk wakaf / investasi tetap kepada PP Assadiyah yang bapak pimpin samapi sekarang.  Alhamdulillah bapak dalam usia 71 tahun sekarang  bapak masih di beri Allah SWT kemampuan untuk mendidik dan melahirkan tokoh tokoh islam dimasa yang akan datang

Diantara mereka itu sudah tamat di alazhar mesir, unversitas indonesia, unpad.

Supaya anak anak bapak (alumni) SMPN 3 Payakumbuh, smp bks.

Supaya anak-anak bapak semua melihat pekerjaan bapak yang sedang terbengkalai bapak kirimkan video tukang dalam keadaan bekerja. Secara hitung hitungan bapak mengapdi di smpn bukit sitabur 26 tahun. Tarok 10 tahun saja berarti alumni berjumlah 10 kali 10 lokal kali 40 orang sama dengan 4000 orang  kali 50 ribu  rata rata peralumni berarti sudah jutaan, apalagi sampai 26 tahun. 

Ini bapak prediksi kiranya para alumni baik yang bekerja tetap seperti ASN, Pengusaha,  Petani dan sebagainya termasuk kawan kawan bapak yang sudah pensiun bersama sama kita membangun istana di surga atas perhatian dan partisipasi kita semua kami ucapkan terima kasih.

Wassalam

H. SS (Sudirman Syair)




Posting Komentar

0 Komentar