Santri Ma'arif Saadiyah praktek kewirausahaan menjual sabun Cuci Piring produksi sendiri |
PP Assaadiyah, Batu Nan Limo - Santri Ponpes Ma'arif Assa'adiyah telah mempraktekkan sebagian dari usaha Pondok Pesantren ini dalam memandirikan diri di bidang ekonomi. Sabun cuci dan kerupuk sanjai hasil produksi santri terjual laris pada momen kunjungan silaturrahim rombongan Jama'ah IPHI dari kabupaten Siak pada Sabtu, 9 Desember 2023.
Saat itu dua bus rombongan jama'ah berjumlah sekitar 70-an orang dari Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) kecamatan Bungaraya kabupaten Siak propinsi Riau berkunjung dan menginap di Pondok Pesantren Ma'arif Assaadiyah Batu Nan Limo nagari Koto Tangah Simalanggang kecamatan Payakumbuh kabupaten Limapuluh Kota dalam program kegiatan Ziarah ke Sumatera Barat.
Jama'ah IPHI itu sampai di Tanjung Pati pada jam 3 subuh lalu dipandu oleh Pimpinan Ponpes Ma'arif Assa'adiyah KH. Sudirman Syair dari depan kantor Kemenag Limapuluh Kota menuju Pondok Pesantren ini, lalu menginap, shalat Subuh, makan pagi dan bercengkrama dalam suatu forum bersilaturrahim.
Dalam acara silaturrahmi itu turut hadir Buya Akmul DS Wakil Rois PCNU Limapuluh Kota, Buya Zil Amri guru Ponpes Maarif Assaadiyah dan sejumlah guru-guru lainnya berbaur bersama jama'ah IPHI dari Riau.
Momen itu dimanfaatkan dengan baik oleh guru-guru dan Santri Ponpes Ma'arif Assa'adiyah untuk praktek kewirausahaan menjual sabun pencuci piring dan kerupuk Sanjai.
Guru pembimbing santri ustazd Zulfan Azri mengatakan "Sabun cuci piring ini ia sendiri meracik dan memproduksinya bersama beberapa orang santri, Insyaallah ini akan menjadi salah satu produk dari Ponpes Ma'arif Assa'adiyah kedepannya. Produk ini diberi nama Sabun Mak Kinclong. Sabun ini diproduksi baru jalan dua bulan. Tapi kalau sabun ini semenjak tahun 2016 saya sudah sudah pandai memproduksinya. Waktu kuliah saya sudah jualan ini. Kemaren kita telat juga memasarkannya karena sudah banyak jama'ah yang naik ke Bis, tetapi alhamdulillah ada terjual juga sekita 40-an botol. Sabun ini sekarang ada dua warna, Kualitasnya sama, aroma sama, cuma beda warna." terangnya.
Ustazd Egi Pratama Putra guru pembimbing kewirausahaan memproduksi kerupuk sanjai mengatakan "saya yang mengatur dan membimbing anak-anak, kemaren terjual sekitar 40 - 50 pcs / bungkus. Kita bukan jualan sebenarnya hanya saja untuk promosi saja, sebagai praktek dari kewirausahaan." tanggapnya.
Ibu Nutria Desi Pengurus Panti Asuhan Mitra mengatakan "Panti Asuhan Mitra juga bekerja sama dengan orang sanjai, kita mendapat persentase dari hasil penjualan kerupuk sanjai." paparnya - Humas
0 Komentar