Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

.

Berbelasungkawa Atas Wafatnya orang tua dari Ustazd Fahrul Usmi, SIQ, M.Ag

 

Innalillahi wa Inna ilaihi Raji'un, keluarga besar Pondok Pesantren Ma'arif Assa'adiyah Batu Nan Limo, Koto Tangah Simalanggang ikut berbelasungkawa atas wafatnya ibu Aini (73 th.) Orang tua dari ananda Ustazd Fahrul Usmi, SIQ, M.Ag,

Fahrul Usmi adalah salahseorang Widyaswara di Balai Diklat Keagamaan Kementerian Agama Wilayah Sumatera Barat.

Ibunya wafat pada siang hari Ahad, 28 April 2024 pukul 11.30 Wib. siang dan dimakamkan di Jorong Balai Rupih nagari Koto Tangah Simalanggang kecamatan Payakumbuh, kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.

Ananda Fahrul Usmi adalah murid kami dulu di MTI Koto Panjang. Ketika dulu kami membangun Surau Mawahiburrahman yang menjadi cikal-bakal Ponpes Ma'arif Assa'adiyah ini, ia tinggal di surau ini.

Ceritanya, dulu karena terinspirasi dengan kondisi anak-anak Siak yang rela tinggal sesak di rumah saya itu, terfikir oleh saya untuk memiliki Surau sebagai tempat tinggal anak-anak Siak itu. Sebagaimana saya dulu semasa belajar di Tarbiyah Koto Panjang, saya tinggal di Surau Ongku Kotik dan Surau Buya Nawawi Guguak Nunang.

Untuk mewujudkan keinginan bersama itu, pada awal tahun 1990 itu saya membeli sebidang tanah seluas 450 m² di Batu Nan Limo, tidak jauh dari rumah saya untuk dibangun surau. Namun keinginan tersebut kandas karena lahan tersebut jauh dari jalan raya, susah aksesnya ke dalam. Hasil diskusi dengan keluarga, lokasi pembangunan Surau itu dipindahkan saja ke belakang rumah saya, rumah itu kan di tepi jalan.

Hampir setahun jalan, alhamdulillah mushalla itu dapat diselesaikan di awal April tahun 1991. Maka tinggal lah anak-anak Siak di mushalla itu, dan sebagian lagi masih ada mengisi ruangan di bekas warung yang terletak di halaman rumah saya dan sebagian lagi tinggal di dalam rumah saya. Pada malam harinya terlihatlah pemandangan seru, anak-anak Siak nampak bersusun paku tidur di dalam mushalla itu.

Diantara murid-murid Tarbiyah Koto Panjang yang pertama kali tinggal di rumah saya itu adalah Fahrul Usmi, SIQ, M.Ag  dari Balai Rupih, ia kami jadikan guru di mushalla Mawahiburrahman. Dan teman-teman sebaya dia yang seangkatan, yaitu Yusmi, Syahrial, yang dibawah itu M. Efendi, Nur Akmal, Wira Hadi Putra. Kalau Nur Akmal sekarang ia bekerja di Kemenag Kab. Lima Puluh Kota, ia tinggal di sana ada 4 tahun lamanya. Kemudian ada lagi Taufik namanya, adik dari Syahrul Isman.

Anak-anak saya tinggal dan berbaur dengan anak-anak siak itu di rumah saya, mereka yang awal-awal tinggal di rumah saya sampai sekarang masih terjalin hubungan layaknya bersaudara dengan mereka. Anak saya nomor empat, yaitu Nurtria Desi, waktu kecil ketika ibunya pergi ke sawah dan saya pergi mengajar, si Ade tinggal di rumah diurus oleh kakak-kakaknya anak Siak itu. HUMAS

Posting Komentar

0 Komentar