Batu Nan Limo – Pondok Pesantren Ma’arif Assaadiyah menggelar acara Akhirusannah dan Muwadd'ah bagi santri tingkat akhir pada Kamis, 19 Juni 2025. Sebanyak 15 orang santri tingkat Tsanawiyah dan 8 orang tingkat Aliyah resmi menyelesaikan masa belajarnya di pondok tercinta ini. Acara berlangsung dengan khidmat dan penuh haru, dihadiri oleh Kasi Zakat dan Wakaf (Zawa) Kemenag Kabupaten Limapuluh Kota, para guru, wali santri, tokoh masyarakat, serta tamu undangan lainnya.
Acara Akhirusannah ini menjadi momentum bersejarah bagi santri yang menamatkan pendidikan mereka di tahun ajaran ini. Selain diisi dengan penampilan seni santri, acara juga menghadirkan tausiyah, pemberian penghargaan kepada santri berprestasi, serta penyampaian kesan dan pesan dari para santri.
Dalam sambutannya, Kasi Zawa Kemenag Limapuluh Kota, Memen Efendi, S.Pd.I., M.Pd., mewakili Kepala Kantor Kemenag Limapuluh Kota yang berhalangan hadir, menyampaikan apresiasi atas program pendidikan Pondok Pesantren Ma’arif Assaadiyah yang sejalan dengan visi Kementerian Agama. Ia juga memberikan motivasi kepada santri agar terus melanjutkan perjuangan menuntut ilmu ke jenjang lebih tinggi atau terjun ke tengah masyarakat dengan bekal akhlak dan pengetahuan yang mumpuni.
Sementara itu, Babinkamtibmas Nagari Koto Tangah Simalanggang yang mewakili wali nagari, dalam sambutannya menekankan pentingnya pendidikan dan pengawasan lingkungan, terutama menghadapi tantangan zaman di tengah masyarakat.
Buya Akmul DS. Dt. Bagindo juga berpesan kepada santri agar tidak berhenti menuntut ilmu dan terus meningkatkan kualitas diri dalam berbagai bidang keilmuan. Pesan yang sejalan juga disampaikan oleh Kepala Madrasah Tsanawiyah, Ustaz Zulfan Azri, ST dan Kepala Madrasah Aliyah yang diwakili oleh Ustaz Ahmad Maulid, S.Pd. Keduanya menyoroti pentingnya menjaga kualitas santri sebagai generasi penerus bangsa dan agama.
Puncak haru terasa saat Pimpinan Pondok Pesantren Ma’arif Assaadiyah, KH. Sudirman Syair, Amd., menyampaikan sambutan. Beliau mengulas perjalanan panjang pondok yang kini telah memasuki usia 30 tahun, tepatnya pada 15 Juli 2025 mendatang. Beliau juga mengenang cikal bakal berdirinya pesantren serta suka duka dalam membangun lembaga pendidikan yang kini telah melahirkan alumni berkiprah di tingkat nasional hingga internasional.
“Banyak harapan kami kepada santri yang telah menamatkan pendidikan, semoga ilmu yang diperoleh menjadi cahaya bagi umat, dan akhlak yang mulia menjadi penuntun di setiap langkah,” ujar beliau penuh haru.
Acara ditutup dengan doa bersama, menyatukan harapan semua pihak agar Pondok Pesantren Ma’arif Assaadiyah terus maju, mencetak generasi yang berilmu, beriman, dan berakhlak mulia.
Pewarta: Teguh Dermawan
0 Komentar